TARAKAN – Kabar gembira bagi pecinta perjalanan. Rute penerbangan langsung Tarakan-Yogyakarta resmi beroperasi mulai 20 Juni 2025. Diharapkan, rute baru ini bakal jadi game changer untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata di kedua kota.
Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, menyebut aksesibilitas sebagai salah satu pilar utama pengembangan pariwisata, selain amenitas dan atraksi.
“Dengan direct flight dari Lion Air, kami berharap kunjungan wisatawan dari Kalimantan Utara ke Yogyakarta meningkat, begitu pula sebaliknya,” ujar Wahyu, Jumat (20/6/2025).
Yogyakarta sendiri mencatatkan prestasi gemilang dengan 11 juta kunjungan wisatawan pada 2024, di tengah tren penurunan statistik pariwisata di daerah lain. Kehadiran rute ini diharapkan makin memanaskan geliat pariwisata, sekaligus menekan harga tiket pesawat yang selama ini terasa mahal.
Wahyu juga mengajak Tarakan untuk meramaikan Gelar Nusantara pada 7 Oktober 2025 di Tugu Malioboro. Acara ini bakal jadi ajang unjuk potensi kesenian dari seluruh Indonesia. Ia melihat destinasi sekitar Tarakan, seperti Maratua, Nunukan, dan Malinau, sebagai magnet tambahan untuk menarik wisatawan dari Yogyakarta.
Wali Kota Tarakan, Khairul, menyambut antusias rute baru ini. Ia menyebut frekuensi perjalanan warga Tarakan ke Yogyakarta memang tinggi, terutama karena banyak pelajar dari Tarakan yang menempuh pendidikan di Yogyakarta, Malang, dan Makassar.
Penerbangan perdana dengan Lion Air Boeing 737 Next Generation berkapasitas 215 kursi mencatatkan okupansi hampir 90%, dengan 179 penumpang. “Ini menunjukkan tingginya minat masyarakat Tarakan ke Yogyakarta, dan sebaliknya,” tegas Khairul.
Rute ini akan beroperasi empat kali seminggu, yakni setiap Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu. Khairul berharap frekuensi penerbangan bisa ditingkatkan menjadi harian, mengingat tingginya permintaan. Ia juga menyinggung potensi pengoperasian kembali rute Tarakan-Makassar, yang pernah dibuka sebelumnya, untuk mendukung aktivitas ekonomi yang kian berkembang.
Sebagai kota hub, Tarakan menjadi pintu masuk bagi destinasi wisata unggulan seperti Maratua, Bulungan, Malinau, hingga Berau. Khairul menyoroti tingginya aktivitas ekonomi di Tarakan, terlihat dari hunian hotel yang nyaris penuh dan sulitnya mendapatkan tiket pesawat, bahkan di luar musim libur.
“Setiap akhir pekan, banyak warga dari kabupaten sekitar datang ke Tarakan untuk hiburan. Bioskop, restoran cepat saji, dan pusat perbelanjaan hanya ada di sini,” ungkap Khairul.
Ia optimistis rute baru ini bakal memperluas akses pariwisata dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Dengan konektivitas yang kian mudah, Tarakan dan Yogyakarta siap menyambut lebih banyak wisatawan. (*)
Reporter : Arif Rusman
Discussion about this post