16 Oct 2024
Tarakan

Tular Nalar Menggelar Kelas Bersama Sekolah Kebangsaan dan Akademi Digital Lansia

Tular Nalar Menggelar Kelas Bersama Sekolah Kebangsaan dan Akademi Digital Lansia

Keterangan Gambar : Foto Spesial

TARAKAN - Tular Nalar, program yang didedikasikan untuk memajukan literasi digital dan critical thinking, menggelar kelas Sekolah Kebangsaan dan Akademi Digital Lansia secara bersamaan di 16 wilayah (Aceh, Medan, Bengkulu, Bandung, Purworejo, Magelang, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, Kalimantan Utara, Banjarmasin, Makassar, Manado, Lombok Utara, Maluku, Jayapura) pada tanggal 19-20 September. 

Program yang diinisiasi oleh MAFINDO dan didukung oleh Google.org, dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana ini bertujuan untuk memberdayakan first-time voters, pre-lansia, dan lansia di seluruh Indonesia.

Sistem pendidikan konvensional kurang menyediakan pembekalan yang cukup bagi pada pelajar, utamanya sebagai first-time voters dengan skill yang diperlukan untuk mengarungi dunia digital secara efektif, apalagi menjelang tahun politik 2024. Tular Nalar, sebagai program yang berakar kuat pada prinsip-prinsip demokrasi, maju memberikan solusi dan mengisi kekosongan tersebut dengan metode pendekatan prebunking atau pengideraan, yang secara proaktif menjadi vaksin untuk memperlambat penyebaran konten dan berita hoaks pra-pemilu, ujaran kebencian, dan misinformasi yang bermuatan kacau isi, kacau emosi, dan kacau diri.

Di wilayah Kaltara, Sekolah Kebangsaan diadakan di Baloy Adat Tidung, Tarakan, pada tanggal 20 September 2023. Dengan total 113 peserta (62 perempuan dan 51 laki-laki) yang terdiri dari Pelajar dan Mahasiswa.

Untuk tingkat SMA berasal dari SMAN 1, SMAN 2, SMK 1, SMK Don Boscho, MAN, SMA Muhammadiyah, SMA Islam terpadu, MA Al-khairaat, SMK 2 dan SMK 4.

Adapun peserta tingkat mahasiswa dari kampus UBT yang berasal dari FH, FE, Teknik, FKIP, Pertanian, FPIK dan Fikes, Instekmu, juga Poltek Bisnis Kaltara dan STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati.

PIC Tular Nalar Kaltara, Dr. Nurasikin, S.HI,M.H. membuka pelaksanaan Sekolah Kebangsaan. 

"Kegiatan SK ini sangat bermanfaat terutama utuk pemilih pemula dalam memahami pemilu dan demokrasi, mulai dari SK 1, 2 dan 3 ini sudah terlihat manfaatnya terutama bagi pemilih pemula mahasiswa baru yang semester 1 dalam diskusi-diskusi di kelas dan itu ditularkan kepada teman2 nya yg belum mengikuti SK " tambahnya.

Tular Nalar berkolaborasi dengan KPU dan BAWASLU Kota Tarakan yang juga turut menjadi narasumber dalam pembekalan informasi dan pengetahuan tentang alur pemilu, yaitu Ketua BAWASLU Kota Tarakan Riswanto, S.Pd, Komisioner KPU Kota Tarakan Jumaidah, S.Pd, dan dihadiri pula oleh Sekretaris Disbudporapar Kota Tarakan Drs. M. Zainuddin Mas'ud A. H.

Seusai acara, M. Hafizh Raihanul Azhar, pelajar SMA 1 Tarakan berkomentar bahwa pelatihan ini sangat menarik dan berkesan karena ada permainan-permainan dengan ilmu yang tersirat. 

"Tidak sia-sia rasanya menerobos hujan demi menghadiri acara ini. Tetap semangat, teman-teman Tular Nalar!", terangnya.

Dalam kesempatan terpisah, Septiaji Eko Nugroho, selaku Ketua Presidium MAFINDO, mengutarakan bahwa dengan dukungan berkelanjutan dari Google.org, MAFINDO merasa bangga dapat berkolaborasi dengan Love Frankie, Think Policy, PERLUDEM, Ruangguru, para pakar dan aktivis literasi lainnya untuk memperluas program Tular Nalar di 38 provinsi. 

"Hal ini akan mendukung upaya kami sebelumnya dalam memberdayakan penerima manfaat, terutama first-time voters dan lansia dengan critical thinking untuk mengenali dan mencegah penyebaran hoaks, misinformasi, dan ujaran kebencian terkait pemilu,"bebernya.

Matt Love, Direktur Love Frankie, juga menekankan saat ini Indonesia berada pada titik kritis ditengah badai informasi digital. Tantangan hoaks dan misinformasi bukan hanya menjadi sekedar gangguan selewat tetapi juga ujian ketahanan kolektif atas norma dan demokrasi. 

Urgensi untuk mengatasi krisis literasi digital tidak pernah lebih terasa seperti sekarang. Bagi first-time voters yang memainkan peran penting dalam membentuk masa depan bangsa, kemampuan untuk mengidentifikasi dan menangkal potensi misinformasi bukan hanya aset; tapi suatu keharusan. 

"Bagi Love Frankie, kolaborasi kami dengan MAFINDO dalam program Tular Nalar lebih dari sekadar kemitraan. Ini adalah upaya terpadu untuk membekali first-time voters ini dengan keahlian prebunking. Dan saat kita mendekati Pemilu 2024, kolaborasi ini pun bertujuan untuk memperkuat pertahanan lanskap digital kita, memastikan setiap warga negara, terutama first-time voters, dapat dengan percaya diri menavigasi lautan informasi dan membuat keputusan berdasarkan informasi untuk masa depan Indonesia,” tutupnya.(*)

Kirim Komentar