Tokoh Pemuda Kristen : Rayakan Natal, Siarkan Keselamatan di Tengah Pandemi | Tarakan TV

Keterangan Gambar : Tokoh Pemuda Kristen di Kota Tarakan Kalimantan Utara, Kristianto Triwibowo. (foto: Tarakan TV)
TARAKAN - Hari Natal disambut sukacita bagi umat Kristiani seluruh dunia dengan
merefleksikan kelahiran Yesus Kristus yang diimani membawa damai dan
keselamatan bagi umat manusia, Senin (21/12/2020).
Momen Natal dan Tahun baru ditengah
pandemi Covid-19 memang terasa berbeda tidak seperti tahun sebelumnya.
Mengingat penularan Covid-19 belum selesai dan masyarakat harus waspada serta
memutus mata rantai penularannya.
Tokoh Pemuda Kristen di Kota Tarakan
Kalimantan Utara, Kristianto Triwibowo mendukung penuh upaya pemutusan mata
rantai Covid-19 dengan mengetatkan protokol kesehatan selama perayaan Natal dan
Tahun Baru.
"Alangkah sukacitanya di momen
Natal dan Tahun Baru ini ada capaian besar yaitu penurunan jumlah kasus positif
yang karena patuhnya masyarakat terhadap protokol kesehatan", ungkap pria
yang pernah menjabat Ketua GMKI Tarakan tersebut.
"Pemerintah dan tokoh umat
Kristiani tentunya telah duduk bersama meramu kebijakan protokol kesehatan
Natal dan Tahun Baru Mendatang. Pengetatan protokol tersebut berupa pelarangan
adanya aktifitas kerumunan masa, panduan perjalanan dengan tes Covid-19 yang
semakin ketat dan perilaku hidup bersih dan sehat. Semua ini harus kita dukung
dengan baik", tegasnya.
Dirinya menilai sebaiknya aktifitas
selama Natal dan Tahun Baru lebih banyak dilakukan dirumah bersama keluarga
serta kerabat dengan mematuhi protokol kesehatan. Kemudian bila tetap beribadah
di Gereja, pastikan semua protokol terjalankan.
Milenial yang aktif berperan serta
didaerah tersebut mendorong adanya sinergi Gereja dan Pemerintah dalam pengendalian
Covid-19 saat Nataru.
"Perlu ada komunikasi yang intens
antara Gereja dan Pemerintah dalam hal ini Satgas Covid-19 bila mana
melaksanakan perayaan Natal di Gedung atau Gereja yang melibatkan sedikit
banyaknya orang", sambung pemuda yang akrab disapa Kris tersebut.
"Lebih bagus juga bila ada kelompok
terpadu yang didalamnya ada pihak Gereja dan Satgas untuk memonitor
perkembangan situasi Covid-19 selama natal dan tahun baru", tuturnya.
Kris memperkuat gagasannya sesuai seruan
Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dalam surat imbauan dari PGI
dengan Nomor 584/PGI-XVII/2020 perihal melakukan Ibadah-ibadah Natal secara
virtual atau bersama keluarga.
Dilansir dari Kompas.com Menyikapi hal
ini, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia ( PGI) telah mengeluarkan imbauan
agar umat Kristiani mengutamakan ibadah secara virtual.
"PGI sudah keluarkan surat imbauan
kepada seluruh gereja untuk memindahkan perayaan-perayaan Natal ke
virtual," kata Ketua Umum PGI Gomar Gultom saat dihubungi Kompas.com,
Jumat (11/12/2020).
Gomar mengatakan, hal ini dilakukan agar
keluarga-keluarga dapat lebih khusyuk menghayati makna Natal bersama di rumah.
Menurut dia, keputusan imbauan ini
dilakukan dengan pertimbangan pandemi Covid-19 yang masih dinilai sangat
berbahaya.
Gomar berharap, dengan adanya imbauan
perayaan Natal secara virtual ini, para umat dapat merasakan bahwa rangkaian
perayaan Adven hingga Malam Natal tidak terletak pada dekorasi mewah maupun
semarak cahaya.
"Namun, pada hati yang terbuka
untuk menyambut Sang Juru Selamat," ujar dia.
Perkembangan kasus Covid-19 di Indones
dari situs Covid19.go.id, jumlah kasus per Senin sore, 21 Desember 2020 mencapai
671.778 orang. Sedangkan, pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 546.884 orang
dan meninggal dunia 20.085 orang.
Sehingga upaya Pemerintah melalui Satuan
Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 memperketat kebijakan protokol
kesehatan agar aktifitas masyarakat tidak menimbulkan kerumunan dan kerentanan
penularan. Beberapa ketentuan dalam Surat Edaran dari Satgas Covid-19 RI No. 3
Tahun 2020 dan berlaku sejak 19 Desember hingga 8 Januari 2021 tersebut, antara
lain berisi kewajiban menjalankan protokol kesehatan bagi pelaku perjalanan.
Selain itu, kebijakan Satgas di daerah-daerah juga semakin mengetatkan protokol
kesehatan seperti pembatasan aktifitas selama Nataru, patroli protokol
kesehatan, edukasi protokol kesehatan, tracking kasus dan himbauan-himbauan
rutin dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Semua kekuatan telah diupayakan untuk
memutus mata rantai penularan Covid-19. Hal ini membutuhkan kerjasama yang baik
oleh seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian yang
solider.
Maka dari salah satu Tokoh Pemuda
Kristen Tarakan tersebut mengajak semua umat Kristiani yang ada di Tarakan
untuk memaknai Natal sebagai upaya menyatakan kabar keselamatan di tengah
pandemi.
"Wujudnyatakan kabar sukacita dan
keselamatan di tengah pandemi dengan iman dan imun yang teguh untuk memutus
mata rantai penularan Covid-19, terutama saudara/iku generasi muda Kristen
karena kita muda kita harus jadi teladan dan pelopor", pungkas Biro Pemuda
dan Mahasiswa BAMAGNAS Tarakan tersebut.
"Kawan-kawanku Pemuda Kristen yang
tersebar di Gereja-Gereja Se Kota Tarakan, mari kita pantau kondisi protokol
yang ada di gereja atau disekitar kita, kemudian mari saling mengingatkan satu
sama lain. Perjuangan ini menjadi sukacita dan kado natal yang kita anugerahkan
bagi orang banyak", jelasnya.
"Selamat peringati hari Natal dan
Tahun Baru teruslah menebar kasih, sukacita dan kedamaian bagi banyak orang.
Merdeka !", tuntas milenial kelahiran Tarakan tersebut.
Kirim Komentar