Menpora Minta Media Terus Sosialisasikan DBON pada Masyarakat | Tarakan TV

Keterangan Gambar : Menpora Zainudin Amali di acara Webinar Nasional Hybird DBON 2021, Rabu (1/12/2021)
SANUR – Peran media
dalam mensosialisasikan program pemerintah kepada masyarakat sangatlah besar.
Terlebih, jika program tersebut masih terbilang baru. Untuk itu, Kementerian
Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI terus melakukan sosialisasi program unggulan
mereka, Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang baru saja mendapat payung
hukum berupa Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021.
Agar komponen-komponen yang terkandung dalam DBON bisa dipahami oleh
masyarakat, sosialisasi secara berkesinambungan harus dilakukan, tentu dengan
dukungan maksimal dari media. “Teman-teman jurnalis ini istimewa, karena kalau
saya sosialisasikan DBON pada teman-teman jurnalis, maka akan segera
tersosialisasikan secara masif kepada masyarakat,” kata Menpora Zainudin
Amali di acara Webinar Nasional Hybird DBON 2021, Rabu (1/12/2021), di Grand
Inna Sanur, Bali.
Menurut Menpora, sebelum lahirnya Perpres No.86 tahun 2021, sosialisasi
dengan kalangan media sudah dilakukan. “Sebelum lahirnya Perpres 2021, kami
sudah sosialisasikan pada teman-teman jurnalis. Karena saya menganggap,
komunikasi dengan PWI, Siwo PWI, dan teman-teman jurnalis sangat penting.
Sebab, teman-temanlah yang bisa mensosialiskan program ini secara cepat kepada
masyarakat,” lanjut Menpora.
Dengan tersosialisasinya DBON kepada masyarakat melalui media, diharap
masyarakat bisa lebih memahami pentingnya budaya olahraga dalam kehidupan
sehari-hari. Sebab, DBON tak hanya menjadi pedoman bagi cabang olahraga
prestasi, tapi juga menjadi pedoman bagi olahraga kemasyarakatan.
“Meningkatkan budaya olahraga di tengah-tengah masyarakat adalah
hulunya, sedangkan prestasi adalah hilirnya. Kalau masyarakat bugar, maka akan
mudah mencari talenta-talenta di berbagai daerah. Kita ingin menciptakan sumber
daya manusia yang tangguh, unggul, dan kompetitif. Semua itu diawali dari
masyarakat yang bugar,” jelas Menpora.
Menurut Menpora, salah satu cara untuk mengukur tingkat kebugaran
seseorang adalah dengan menghitung langkah per hari seseorang. “Rata-rata orang
Indonesia hanya melakukan 3.500 langkah per hari. Padahal untuk bugar, harus
7.000 langkah per hari. Untuk itu, kita terus dorong agar budaya olahraga masyarakat
terus meningkat,” ucapnya.
Khusus untuk olahraga prestasi, hadirnya DBON diharapkan bisa kian
meningkatkan prestasi olahraga Indonesia. Ini sesuai dengan arahan Presiden
Jokowi pada peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2020 yang meminta Kemenpora
melakukan evaluasi total pada dunia olahraga nasional agar prestasi olahraga
Indonesia di level dunia kian meningkat.
“Kalau olahraga prestasi berjalan tanpa desain, maka hasilnya akan
seperti sekarang. Tidak ada lapisan bawah yang menopang atlet-atlet senior.
Potret masalah itulah yang kami tangkap, baik secara pendek, menengah, dan
panjang. Dari situlah lahir DBON,” ujar Menpora.
Ia menegaskan, target utama yang dibidik melalui DBON adalah prestasi di
Olimpiade dan Paralimpiade. Sementara sasaran antara adalah meraih sukses di
Asian Games, Asian Para Games, SEA Games, ASEAN Para Games. “Pada Olimpiade
2044, Indonesia harus masuk di peringkat 5 dunia. Di Paralimpiade juga
demikian. Target ini ditetapkan setelah kami berdiskusi dengan para pakar. Jadi,
ada hitungannya untuk masuk ke target itu. Jka kita kosisten dan berstruktur,
maka peringkat 5 dunia di Olimpade 2044 bukan hal mustahil,” tandas Menpora.
Kirim Komentar