KONI Tarakan Gelar Rapat Kerja Sebagai Bentuk Salam Melaksanakan Amanah AD/ART
TARAKAN - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tarakan menunjukkan eksistensinya dengan menggelar Rapat Kerja Kota (Rakerkot) di ruang pertemuan Cafe Malabar, Sabtu (12/10/2024). Kegiatan ini digelar sebagai implementasi dari amanah Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KONI yang mewajibkan menggelar rapat kerja setiap tahun.
“Raker ini memang amanah anggaran dasar bahwa setiap sekali dalam setahun minimal kita melakukan raker,” ujar Ketua KONI Tarakan, Rukisah Saleh.
Ini juga sebenarnya ajang kita menerima anggota baru karena dulu momentum menerima anggota baru itu di RAT (rapat anggota tahunan). Di anggaran dasar terbaru sudah tidak ada,” lanjutnya kepada awak media usai kegaitan.
Kegiatan yang mengusung tema “Sinergitas Menuju Prestasi Olahraga” itu KONI Tarakan menghadirkan semua pihak yang terlibat dalam pembinaan olahraga.
Mulai dari pengurus KONI Tarakan, pengurus cabang olahraga, KONI Kaltara hingga Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Tarakan.
Selain dihadiri pengurus KONI Tarakan, juga menghadirkan pengurus cabang olahraga maupun organisasi fungsional anggota KONI Tarakan. Rukisah Saleh berharap dengan program yang disusun melalui rapat kerja ini, menjadi acuan untuk mengusulkan anggaran ke Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan.
Pasalnya, Rukisah Saleh tidak pungkiri dukungan anggaran yang cukup menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi dalam meraih prestasi yang diharapkan.
“Kalau kita melirik history, jangan pernah bermimpi mendapatkan suatu prestasi yang besar kalau tidak dibarengi dengan proses pembinaan. Ya pembinaan itu ada tidak bisa kita elakkan juga pasti finansial itu ada. Di situ ada uang pembinaan,” ungkapnya.
“ Saya kira itu terbukti. Dulu kita cerita catur, pernah melahirkan grand master internasional. Kenapa bisa? Pada saat itu untuk cabor saja dapat Rp 2 miliar,” terangnya.
Sehingga kita bisa mendatangkan pelatih yang bagus Nasib Ginting, pelatih internasional,” ungkapnya.
“Hasilnya jelas, kita bisa menghasilkan Dita, Citra. Di renang juga begitu. Jadi jangan pernah bermimpi kita dapat prestasi yang bagus kalau tidak dibarengi dengan pembinaan yang bagus. Pembinaan pasti butuh duit,” lanjutnya.
Sekedar diketahui, tahun ini KONI Kaltara mendapatkan alokasi anggaaran Rp 500 juta. Itupun menurut perkiraan Rukisah Saleh, karena akan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON), yang mana sebagian besar atlet Kaltara berasal dari Tarakan. Dua tahun sebelumnya KONI Kaltara mendapatkan anggaran di bawah Rp 500 juta.
Rukisah Saleh menilai agar pembinaan olahraga berjalan bagus, idealnya dibutuhkan minimal Rp 2,5 miliar. Itupun pihaknya harus membelakukan skala prioritas terhadap pembagian anggaran untuk 58 cabang olahraga anggota KONI Tarakan.
Sementara itu, selain menjadi acuan dalam pengusulan anggaran, melalui rapat kerja ini pihaknya menjadikan sebagai wadah mengevaluasi kegiatan cabang olahraga agar dapat diprogramkan kegiatan mulai dari jangka pendek, menengah hingga panjang.(*)
Kirim Komentar