Inflasi Kaltara pada April 2024 Masih Terkendali, Meski Harga Tiket Pesawat Mahal
BALI - Harga tiket pesawat yang mahal menjadi salah satu penyumbang inflasi tertinggi di Kalimantan Utara (Kaltara). Sedangkan untuk kebutuhan pokoknya lainnya masih dapat terkendali dengan baik.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara, Seno Indarto, menyampaikan bahwa Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara mencatat inflasi gabungan tiga daerah mencapai 0,39 persen (mtm).
Sedangkan kota Tarakan menjadi penyumbang inflasi tertinggi mencapai 0,58 persen. Disusul Nunukan dengan 0,28 persen dan Bulungan dengan 0,03 persen.
Untuk itu ia menilai, komoditas angkutan udara masih menjadi penyumbang informasi tertinggi karena saat itu momentum Ramadan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yaitu Idulfitri 1445 Hijriah.
“Tiket pesawat mungkin menjadi satu-satunya dan memang kenapa naik? Walaupun di bawah Kaltara. Ini bulan Mei, adanya HBKN, Idulfitri dan bulan puasa,” ungkapnya.
Sementara itu untuk tahunan, inflasi Kaltara tercatat sebesar 2,47 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 0,25 persen (mtm) atau tahunan 3,00 persen (yoy).
“Sampai dengan akhir 2024 ini inflasi Kaltara itu diperkirakan tetap mencapai batas rentang target nasional 2,5±1 persen,” bebernya.
Untuk itu, Seno Indatro menilai inflasi Kaltara masih terkendali serta menjadi yang terendah secara bulanan dibandingkan provinsi lainnya di Kalimantan. Kondisi ini membuat KPwBI Provinsi Kaltara menaruh harapan besar inflasi di provinsi ke-34 ini tetap terkendali hingga akhir tahun yaitu sekitar 2,5±1 persen (yoy).(*)
Kirim Komentar